Rabu, September 19, 2007

100 ribu perak, hasil mengemis sehari?


Seperti perkiraan sebelumnya, di bulan Ramadhan ini jumlah pengemis semakin meningkat. Selain beroperasi di jalan-jalan protokol, para pengemis ini juga mendatangi rumah-rumah warga dan tempat-tempat ibadah. Berdasarkan pengakuan warga perumahan Puri Candi kota Pasuruan, hampir tiap hari para pengemis itu datang bergantian kerumah-rumah warga.

Bu, Ratna, warga perumahan Puri Candi mengatakan para pengemis yang datang kerumah-rumah biasanya ibu-ibu yang menggendong bayinya. Para pengemis ini tak jarang mengetuk pintu rumah warga dalam melakukan aksinya.
“Mereka kadang kayak orang maksa, sambil menggedor-gedor pintu. Jadi terganggu, deh. Mau ngasih seratus kayaknya sudah nggak jamannya lagi pengemis dikasih uang segitu. Paling-paling, ya minimal 200 rupiah, bahkan kalau nggak ada uang receh seribu perakpun bisa berpindah tangan,”jelas Bu ratna.

Salah satu pengemis, Sutiyah yang mengaku dari wilayah Sidoarjo mengatakan, pihaknya melakukan profesi mengemis dengan menggendong anaknya untuk lebih menarik simpati masyarakat . Kata Sutiyah dalam sehari pada bulan puasa ini pihaknya bisa mengumpulkan uang hingga 50 ribu rupiah. Kadang kalau lagi rame 100 ribu bisa dikantongi. Wauw……gajiku aja gak segedhe itu….!

“Uang ini akan saya pakai untuk membiayai sekolah anak-anak di desa,” kata Sutiyah sambil menggedong bayinya yang masih berusia 2 tahun.

Sementara itu kepala kantor sosial kota Pasuruan, Didik Putranto mengatakan pihaknya kesulitan kalau harus merazia para pengemis yang beroperasi diperumahan-perumahan. Untuk itu kata Didik Putranto, razia akan dilakukan dijalan-jalan protokol dan ditempat keramaian seperti pasar, stasiun maupun alun-alun kota pasuruan. Nantinya Razia ini akan dilakukan dalam waktu dekat oleh satpol PP, petugas dari kantor sosial dan kepolisisan setempat. Didik Putranto berharap dengan razia ini nantinya angka pengemis yang beroperaasi di kota Pasuruan akan bisa ditekan semaksimal mungkin.

1 komentar:

Rohman mengatakan...

Artikel yang sangat menarik. Jika saya pribadi cenderung menyalahkan kepada pihak pemerintah yang belum bisa menciptakan kemakmuran masyarakat. Saya yakin mereka mengemis karena terdesak keadaan, mungkin kita hanya melihat dikala bulan puasa mereka banyak rezeki, tapi sebelas bulan berikutnya mereka pun akan lebih banyak lapar daripada kenyang. Razia bukan jalan keluar yg tepat, tapi berilah mereka fasilitas untuk mendapatkan rezeki. Jika belum mampu, ya berilah mereka sedikit santunan. bukankah agama menyuruh kita untuk menyantuni mereka bukannya merazia mereka akibat kenyamanan kita sedikit terganggu.